Hati-hati dengan Law of Attraction (LOA) — the secret of the secret.
Karena di post sebelumnya tentang mentalitas dalam belajar udah ngenalin konsep afirmasi dan believe, maka di sini perlu clarify lebih dalem lagi supaya nggak salah arah.
Ada yang pernah baca buku “The Secret”? Atau kenal dengan konsep “Law of Attraction (LOA). Di sana disebutkan bahwa hal yang serupa akan menarik hal yang serupa, jadi ketika kita memikirkan sesuatu, alam semesta akan menarik hal-hal yang sesuai dengan apa yang kita pikirkan.
Kalau mikir positif, segala hal yang positif juga akan mendekat. Kalau mikir negatif, hal yang negatif itu juga akan mendekat. Jadi, semua tergantung dari pikiran kita.
Sekilas terlihat bagus dan keren, bahkan banyak motivator yang juga menyampaikan konsep ini. Dulu juga saya juga yang termasuk kagum dengan konsep ini. Tapi, jika ditelisik lebih jauh, kita perlu hati-hati. Kenapa?
Ada beberapa poin yang menjadi concern:
- Jika kita percaya bahwa semua yang terjadi karena pikiran kita sendiri, padahal Allah-lah yang memiliki andil. Ini mirip seperti qodariyah.
- Terlalu percaya pada kekuatan pikiran dan usaha sendiri, tanpa ada usaha untuk meraihnya, padahal Allah mengajarkan untuk berdoa disertai ikhtiar.
- Dalam bukunya menyebutkan bahwa “You are a God in a physical body”. Menyatukan eksistensi tuhan dan manusia, disebut Pantheism. Ini tentu akidah yang menyimpang dalam Islam.
Ada banyak poin lain yang bisa dibaca di sini
Tapi cukuplah 3 poin utama tadi menjadi pengingat untuk hati-hati.
Lalu, bagaimana cara kita ketika menginginkan sesuatu?
Kita sebagai muslim sudah diberikan tuntunan terbaik dari Rasulullah.
“Jika kamu meminta sesuatu, maka mintalah kepada Allah, dan jika kamu membutuhkan sesuatu, maka berusahalah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka, mintalah kepada Allah, bukan semesta atau pikiran diri sendiri. Allah bahkan sangat menyukai hamba yang meminta sesuatu hanya kepadaNya, dan Allah pasti kabulkan. Ud’uni astajib lakum. Bahkan untuk hal yang simpel, seperti meminta garam atau tali sendal yang putus.
Tidak hanya itu, Allah juga selalu berikan yang terbaik dan di saat yang terbaik, bukan hanya sesuai menurut keinginan kita saja. Jadi, ketika ada keinginan yang tidak segera tercapai, bisa jadi karena memang yang terbaik adalah dikabulkan di masa yang akan datang, atau dalam bentuk lain, atau jadi tabungan di akhirat.
Dengan begitu, kita jadi tidak menuhankan keinginan dan pikiran kita. Al Qur’an juga sudah dengan tegas mengatakan bahwa tidak semua yagn kita inginkan baik bagi kita.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”
Begitu indahnya konsep yang sudah kita punya ini~
— — — — — — — — — — -
#100HariNulis
Ini adalah tantangan hari ke-76 dari 100 hari menulis di LinkedIn, masih kurang 24 tulisan lagi (nggak kerasa ya). Semoga bisa lanjut konsisten!
Yang penasaran challenge-nya bisa join di