Manajemen Waktu Belajar Agama untuk Pekerja dan Pelajar
Dulu ulama juga sama seperti kita, bekerja untuk kebutuhan sehari-hari, bahkan safar untuk menuntut ilmu. Hasilnya punya karya banyak. Inilah keberkahan waktu.
Kiat manajemen waktu:
1. Belajar dengan guru yang memotivasi dan mencontohkan. Bukan hanya ilmu, tapi juga akhlak, adab, dan semangat.
2. Menyadari waktu itu sangat berharga. Menyesallah ketika waktu berlalu sia-sia.
3. Menyibukkan diri dengan hal yg bermanfaat. Sesungguhnya yang namanya jiwa jika tidak disibukkan dengan kebaikan, pasti akan disibukkan dengan kebatilan (Ibnul Qoyyim)
4. Membuat rencana masa depan serta menyusun target dan program.
5. Amalan sedikit tapi terus menerus. Istiqomah dalam belajar agama.
6. Gunakan golden time untuk belajar. Untuk pelajar dan pekerja: Golden time -> Bakda subuh dan bakda maghrib dimanfaatkan. Jangan buka habis sosmed & WA bakda subuh. Nanti nggak efektif.
7. Belajar agama dari dasar. Siapa yang tidak belajar ilmu dasar, nggak akan sampai tujuan belajar agama. Dasar : Akidah tauhid - Fikih keseharian - Aklak&Adab. Tahsin & b.arab dasar.
8. Mengikuti program belajar agama. Paksakan. Nekat daftar dulu. Nanti akan otomatis menyesuaikan. Apabila mundur, jauh lebih baik daripada tidak sama sekali.
9. Ada waktu untuk muhasabah & evaluasi.
10. Cari teman untuk belajar dan lingkungan yang baik.
11. Menyadari semakin tinggi cita-cita, semakin sedikit waktu untuk bermain-main dan bersantai.
12. Kurangi dan kontrol diri bermain HP dan sosial media. Jangan buka sosmed sebelum tugas selesai. Jangan tengah-tengah buka sosmed.
Kiat paling utama:
Menimbulkan rasa cinta. Dengan cinta, kita akan memutar otak sendiri untuk memperoleh yang dicintai. Kalau nggak cinta, nggak ada waktu. Lagi kerja, lagi deadline, lagi sibuk, hanya jawaban diplomatis dari nggak cinta agama.
Sama seperti nonton final piala dunia jam 2 malem, walaupun besok ujian skripsi bakal tetap bangun gimana pun caranya.
Link Kajian:
Link pemesanan buku: https://api.whatsapp.com/send/?phone=6282328286385