Suami Qawwam #1 : Mengidealkan Istri

Ahmad Arif Faizin
2 min readFeb 2, 2024

Halo kawan kawan, coba share dari hasil ikut kelas, semoga bisa berguna buat yang lain.

Jadi, ini adalah kelas dari mas Brian Arfi, seorang professional yang punya 15 anak, kalau kalian aktif di LinkedIn, mungkin nggak asing dengan namanya. Salah satu Top Product Management Voice di LinkedIn.

Nah, menurutku ini kelas yang menarik. Karena jarang ada course yang membahas soal ini, yakni soal gimana cara jadi suami yang qowwam, yang bisa membimbing dan menyenangkan istri.

Yaa.. karena coba ikut pre sesinya dan ngerasa ilmunya daging banget.. akhirnya ikut course-nya sekalian dan mumpung ada kesempatan..

Nah, di sini aku mau share sesi yang pertama dari 8 sesi. Aslinya, isinya juga terkait mencari istri (untuk yang belum punya, kalau kalian tertarik pm aja). Tapi di sini kita fokus langsung aja ke beberapa point yang menurutku menarik.

Mendidik istri itu BUKAN pilihan…
Tapi KEWAJIBAN

Ya, karena dengan mendidik istri, outcomenya istri jadi paham apa yang ingin kita capai, strategi mencapainya gimana, dan apa yang bisa ia lakukan untuk mendukung kita.

Moment Mendidik Istri

Nah, kapan waktu yang tepat mendidik istri?

  1. Sesi ngobrol intim : tentukan jadwal ngobrol yang memang untuk ngomong dari hati ke hati
  2. Setelah selesai konflik : biasanya jadi lebih intimate
  3. Pada pengambilan keputusan : libatkan istri pada keputusan keputusan penting supaya merasa dihargai
  4. Ad hoc pas ada kejadian tertentu

Cara Mendidik Istri

  1. Mengurangi kontaminasi eksternal: Cek teman, komunitas, sosmed, family yang toxic. Pastikan kalau ada problem, tidak menyebar.
  2. Membuat aturan dasar rumah tangga: buat aturan aturan yang jadi prinsip, pastikan konsisten.
  3. Carrot and Stick diikat ke visi: berikan reward ketika berhasil mencapai sesuatu. Perbesar challeng beriring jalannya waktu. Dan jangan sampai jadi biasa.
  4. Playing the scarcity game: kadang butuh ditinggal, supaya cinta tumbuh lagi, tidak bosan. Ciptakan situasi istri butuh kita.
  5. Memiliki integritas: Praktek dulu sebelum bicara, Lebih baik tanpa keputusan daripada berubah ubah
  6. Sabar mengulang: Yang namanya mendidik itu nggak bisa sekali, butuh waktu, dan berulang.

Okay, sementara itu dulu yang bisa di-share. Ada juga action plan yang bisa kalian langsung eksekusi.

Oke sip, Nantikan sesi yang selanjutnya :D

Namanya mendidik itu terus dan berulang-ulang~

--

--